Gallery

KKN Tim 10

Gresik :25 Juli 2016 - UNUSA menempatkan TIM KKN 10 untuk memulai Kuliah Kerja Nyata (KKN) di lokasi desa Sembung Wringinanom Gresik.

LKMM-TD HIMASI UNIVERSITAS NU SURABAYA 2016

Surabaya(03/04) Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar (LKMM-TD) dilaksanakan kembali oleh Fakultas Teknik Sistem Informasi.

Pelantikan ORMAWA Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Surabaya : Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) terdiri atas, Majelis Permusyswaratan Mahasiswa (MPM), Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di lingkungan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dilantik Rektor Prof Dr Ir Achmad Jazidie M.Eng, Sabtu (25/5) siang, di Ruang Serba Guna RSI Jemursari.

UNUSA Gelar Rapat Koordinasi KKN P3M

Surabaya : Sebanyak 30 peserta terdiri dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) maupun Panitia Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Pesantren dan Masyarakat (KKN P3M), Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), menggelar rapat koordinasi dan evaluasi awal, di Kampus B Unusa Jemursari, Senin (23/5).

Pelantikan Organisasi Kemahasiswaan (ORMAWA) Universitas NU Surabaya

Surabaya : Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) terdiri atas, Majelis Permusyswaratan Mahasiswa (MPM), Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di lingkungan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dilantik Rektor Prof Dr Ir Achmad Jazidie M.Eng, Sabtu (25/5) siang, di Ruang Serba Guna RSI Jemursari.

Most Popular

Rabu, 25 Mei 2016

rapat koordinasi dan evaluasi awal UNUSA



Surabaya :

Sebanyak 30 peserta terdiri dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) maupun Panitia Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Pesantren dan Masyarakat (KKN P3M), Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), menggelar rapat koordinasi dan evaluasi awal, di Kampus B Unusa Jemursari, Senin (23/5).
Rapat koordinasi ini bertujuan untuk mempersiapkan kegiatan agar terkondisikan terkait dengan berbagai rancangan program kerja yang telah dipersiapkan.
Ketua LPPM Unusa, Prof. Dr. Kacung Marijan menjelaskan, bahwa, kegiatan KKN P3M ini untuk mendekatkan mahasiswa dengan masyarakat. Selain itu, kegiatan ini salah satu bentuk konkret adanya eksistensi mahasiswa di masyarakat. “Tahun depan, Prodi Kedokteran telah siap mengikuti program KKN P3M untuk mengajak masyarakat lebih paham tentang pencegahan penyakit dari pada cara penyembuhan penyakit,” katanya.
KKN P3M memfokuskan pemberdayaan potensi-potensi yang ada di beberapa desa. Potensi tersebut misalnya produk skala rumahan yang menghasilkan atau memroduksi telur asin maupun tikar plastik. “Salah satu bentuk konkret untuk memberdayakan potensi tersebut dengan cara memublikasikan lewat dunia maya. Mahasiswa diharapkan mampu membuat website desa. Ini bertujuan agar masyarakat luas mengetahui potensi-potensi daerah yang belum diketahui masyarakat luas. Bila dibuatkan website, maka potensi desa dalam hal produk unggulan, dapat dikenal melalui internet,” katanya.
Kepala Humas dan Marketing Unusa, M. Ghofirin. M.Pd. mengingatkan kembali kepada para DPL maupun panitia untuk merancang segala kebutuhan di lokasi, hal ini untuk meminimalisasi masalah atau kendala saat berada di lokasi KKN. Kegiatan ini terfokus pada pembedayaan masyarakat terutama di bidang kesehatan. “Selain pembuatan website desa, kami memfokuskan di bidang kesehatan, karena peserta KKN didominasi Program Studi Kesehatan, seperti Keperawatan, Ilmu Gizi, Kebidanan, Ilmu Kesehatan Masyarakat, dan Analis Kesehatan, selebihnya prodi PGSD, Manajemen, dan Sistem Informasi. Ada empat tema yang kami gunakan, yakni pemberdayaan ekonomi, kesehatan, seni budaya, dan agama,” kata pria kelahiran Gresik ini. (Humas Unusa)

Pelantikan Organisasi Kemahasiswaan (ORMAWA) Universitas NU Surabaya


Surabaya :

      Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) terdiri atas, Majelis Permusyswaratan Mahasiswa (MPM), Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di lingkungan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dilantik Rektor Prof Dr Ir Achmad Jazidie M.Eng, Sabtu (25/5) siang, di Ruang Serba Guna RSI Jemursari.
      Pelantikan Ormawa ini menandai pesatnya perkembangan Unusa dalam tiga tahun. Selain Rektor, hadiri dalam acara pelantikan itu Warek I, II dan III, jajaran pimpinan Fakultas dan Prodi.
      Rektor dalam sambutannya, Rektor berpesan terkait dengan para aktivis kampus. Dikatakannya, pertama, menjadi aktivis harus selesai dengan dirinya sendiri. Artinya, segala urusan akademik seperti IPK dan lainnya harus tuntas.
“Kedua, hendaknya mahasiswa menyikapi atau merespon semua dinamika melelui gerakan intelektual, tidak melulu aksi massa. Kalaupun dengan cara parlemen jalanan, harus mempunyai konsep yang jelas dan cerdas, karena jika tidak memunyai konsep jelas dan atau gagasan cerdas, gerakan tersebut tidak akan ada artinya,” katanya.
       Dikatakannya, mahasiswa telah mencatatatkan sejarahnya dalam dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara, peran besar mahasiswa tidak bisa dinafikan, bahkan sebelum bangsa ini lahir sebagai Indonesia. “Hari ini 21 Mei 2016 sehari setelah peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang dipelopori oleh Boedi Oetomo semoga menjadi semangat para aktivis kampus untuk meneladani para pahlawan yang mengedepankan kepentingan bersama,” katanya.
       Ditambahkan pula, dengan berdirinya MPM (Majelis Pemusyawaratan Mahasiswa), UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) dan BEM (Badan Executive Mahasiswa) mampu memberikan wadah dan kegiatan yang positif bagi mahasiswa, sehingga tidak mudah terjerumus dalam Narkoba dan melakukan hal hal negatif.“Miris rasanya mendengar banyak korban akibat narkoba, terutama generasi muda. Kami berharap dengan adanya wadah kemahasiswaan, seperti MPM, UKM dan BEM, mampu meminimalisir generasi muda kita terjerumus dalam korban Narkotika. Intinya perbanyak kegiatan positif,” kata Rektor menambahkan.
       Fathul Qorib, Presiden BEM terpilih dari Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, saat menyampaikan pidatonya, mengatakan, dirinya berterimakasih atas kepercayaan mahasiswa yang telah memilih dirinyanya, ia meminta agar diingatkan apabila salah atau khilaf, serta meminta dukungan dari seluruh sivitas akademika Unusa untuk menyukseskan program kerjanya ke depan.
        Dalam ikrarnya seluruh pengurus Ormawa berjanji akan selalu menjaga nama baik Unusa dan menjaga amanah yang telah diberikan kepadanya. Selamat mengabdi! (Humas Unusa)

KULIAH PAKAR "ENTERPRENEUR RAHMATAN LIL' ALAMIN" UNIVERSITAS NAHDLATUR ULAMA SURABAYA


Surabaya :
         Banyak enterpreneur bermunculan atau dilahirkan oleh universitas. Namun banyak juga enterpreneur yang memiliki sifat tamak dan tidak jujur, sehingga banyak usaha yang telah lama dirintis tiba-tiba jatuh bangkrut.
    Demikian diungkapkan Rektor Universitas Nadhaltul Ulama Surabaya (Unusa), Prof . Dr. Ir, Achmad Jazidie M.Eng, dalam acara seminar bertema “ Enterpreneur Rahmatan Lil’ Alamin, Kenapa Tidak ?” dalam rangkaian acara pelantikan Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa), Majelis Permusyswaratan Mahasiswa (MPM), Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Unusa Sabtu (22/5).“Menjadi seorang pengusaha itu gampang-gampang susah, dibutuhkan kejujuran dan kepedulian dengan orang lain, agar segala usaha yang dilakukan mampu berjalan sesuai keinginan. Untuk itu, Unusa mencoba mencetak seorang enterpreneur plus, dengan mendidik mahasiswa yang Rahmatan Lil’ Alamin,” katanya.
         Hadir dalam seminar yang sekaligus dirangkai dalam acara pelantikan Ormawa itu, jajaran dari pimpinan perguruan tinggi, fakultas dan program studi, serta Dr. Yusak Anshori, M.M, sebagai pemateri dalam seminar tersebut.
         Dikatakan Rektor, enterpreneur yang lahir dari Unusa, merupakan enterpreneur yang memiliki nilai plus, seperti tema dalam seminar, “ Enterpreneur Rahmatan Lil’ Alamin, Kenapa Tidak ?”. Mahasiswa dan mahasiswi Unusa mampu menjadi seorang enterpreneur yang memiliki sifat dan karakter rahmatan lil’ alamin berdasarkan asas keagamaan.“Nantinya, diharapkan Unusa mampu menciptakan mahasiswa yang profesional menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, yang berjati diri Islami dan berjiwa enterpreneur. Itulah harapan kami, sehingga mampu menciptakan entrepreneur Rahmatn Lil’ Alamin,” katanya.
       Dalam seminar yang dihadiri hampir sekitar 100 mahasiswa Unusa itu, para mahasiswa antusias mengikuti. Ini terbukti dengan banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan kepada pembicara. (Humas Unusa)

Selasa, 24 Mei 2016

Workshop Jurnalistik Dasar Universitas Nadhlatul Ulama Surabaya


Surabaya :

Sebanyak 42 peserta di lingkungan Universitas Nadhlatul Ulama Surabaya (Unusa) selama sehari, Rabu (11/5) mengikuti kegiatan Workshop Jurnalistik Dasar. Mereka merupakan perwakilan dari jurusan, program studi, unit kegiatan mahasiswa dan Humas, yang selama ini memiliki peran dalam pembuatan berita.
Kegiatan yang dipusatkan di Kampus A ini mengundang dua pembicara praktisi media massa, masing-masing Sukemi dan Adriono.
Peserta diajak untuk mendalami karakteristik sebuah berita, bagaimana berita dibentuk dan direncanakan sertai bagaimana menuliskannya. Rumus 5 W + 1 H pun dipraktikkan, tapi bergantung dengan kebutuhan atau jenis berita apa yang hendak dibuat. Intinya rumus awal dalam sebuah berita dapat dimodifikasi sesuai gaya kepenulisan seorang wartawan.
Sukemi, Mantan Wartawan dan Prkatisi Media menjelaskan, seorang penulis harus mengasah kemampuannya. Salah satu caranya dengan membaca dan terus membaca, lalu menulis dan terus menulis. Karena dengan menulis masa tua kita tidak akan mudah lupa (pikun). “Penulis perlu menguasai kemampuan bahasa tulis sesuai dengan ilmu pengetahuan atau bidang yang dikuasainya. Sementara modal untuk menulis ada 3, yaitu terkait dengan peristiwa momentum, peristiwa teragenda, dan peristiwa fenomena,” ungkap mantan wartawan yang menyampaikan materi tentang Sajian Jurnalistik.
Sementara itu, Adriono, mengungkapkan bahwa, seorang humas tidak dapat dipisahkan dengan kemampuannya untuk membuar rilis atau membuat berita. Kemampuan ini penting untuk memberitakan sebuah kegiatan atau event yang sedang dilaksanakan di lingkungan di mana humas bekerja.
Dia memberikan tips untuk pembuatan rilis yang tepat sasaran dan segera direspons oleh media. “Sebuah rilis itu beritanya harus berbobot, informasinya penting, lalu buatlah lead atau permulaan berita pada alinea pertama dengan unsur yang kuat, sajiannya lugas dan sederhana, lalu perbanyak fakta. Dan jangan lupa dikirim tepat waktu, bangun relasi dengan media. Beberapa tips tersebut dapat digunakan untuk membuat siaran pers atau rilis agar bisa diterbitkan oleh sebuah media,” tutur mantan redaktur Surabaya Post ini.
Kegiatan ini direspons positif oleh peserta, karena kegiatan semacam ini dapat menambah pengetahuan dan mengasah kemampuan dalam hal tulis menulis. Muhammad Masruri, mahasiswa S1 PGSD Unusa mengungkapkan kesannya terhadap kegiatan ini, dia merasa senang karena mengetahui cara dan trik untuk menulis sebuah berita maupun rilis. “Kami diajak membuat berita dan rilis. Secara tidak langsung, kami menjadi seorang wartawan dadakan. Selian itu kegiatan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman baru di dunia jurnalistik,” kata mahasiswa angkatan 2014 ini menjelaskan. (Humas Unusa)